Balik lagi sama saya di sini,saya sengaja memisah bab ekosistem ini menjadi beberapa post ,biar gak kebanyakan,and ada kesan rapi wkwkwkwk, lanjuta aja dari sebelumnyaaliran energi dan siklus materi dalam ekosistem,simak lanjutannya di bawah
Ekosistem terdiri atas dua komponen, yaitu komponen biotik dan komponen abiotic.
1. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia)
1. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia)
- Komponen heterotrof (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof (konsumen) merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
- Komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri. Komponen autotrof berperan sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen di kelompokkan sebagai berikut:
1. Pemakan daging [karnivora], misalnya harimau, burung elang, dan serigala.
1. Pemakan daging [karnivora], misalnya harimau, burung elang, dan serigala.
2. Pemakan tumbuhan [herbivora], misalnya kambing, kerbau, kelinci dan sapi.
3. Pemakan tumbuhan dan daging [omnivora], misalnya ayam, itik, dan orang hutan.
4.. Pengurai (dekomposer) Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur
d. Detritifor, merupakan kelompok organisme yang memakan jaringan tumbuhan dan hewan yang melapuk (detritus). Jenis organisme yang termasuk detritivor adalah luwing, rayap, cacing tanah, siput, teripang, dan organisme heterotrof lainnya.
3. Pemakan tumbuhan dan daging [omnivora], misalnya ayam, itik, dan orang hutan.
4.. Pengurai (dekomposer) Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur
d. Detritifor, merupakan kelompok organisme yang memakan jaringan tumbuhan dan hewan yang melapuk (detritus). Jenis organisme yang termasuk detritivor adalah luwing, rayap, cacing tanah, siput, teripang, dan organisme heterotrof lainnya.
2. Komponen abiotik
Abiotic atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakanmedium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup
- Tanah, Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
- Udara, Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas itu berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup
- Mineral, Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh.
- Air, Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
- Cahaya matahari , Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini. Namun demikian, penyebaran cahaya ddi bumi belum merata. Oleh karena itu, organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.
- Suhu atau temperature, Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya. Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C–400C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C atau diatas 400C. hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap)
- Keasaman [PH], Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.
- Topografi, Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.
- Garis Lintang, Garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
- Kadar Garam [Salinitas], Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya pohon bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi.
0 comments:
Post a Comment
berkomentarlah yang sopan dan baik okeee!!